Jumat, 11 Januari 2008

asiknya planetarium

Planetarium Jakarta adalah satu dari tiga wahana simulasi langit di Indonesia selain di Kutai, Kalimantan Timur, dan Surabaya, Jawa Timur. Planetarium tertua ini letaknya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Planetarium Jakarta merupakan sarana wisata pendidikan yang dapat menyajikan pertunjukan / peragaan simulasi perbintangan atau benda-benda langit. Pengunjung diajak mengembara di jagat raya untuk memahami konsepsi tentang alam semesta melalui acara demi acara.
Planetarium Jakarta berdiri tahun 1964 diprakarsai
Presiden Soekarno dan diserahkan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 1969. Di tempat ini juga tersedia ruang pameran benda- benda angkasa yang menyuguhkan berbagai foto serta keterangan lengkap dari berbagai bentuk galaksi, teori-teori pembentukan galaksi disertai pengenalan tokoh-tokoh di balik munculnya teori.
Di ruang pameran ini, ada juga pajangan baju antariksa yang digunakan mengarungi angkasa, termasuk mendarat di bulan. Beberapa peralatan lain untuk pengamatan antariksa turut dipamerkan.
Selain pertunjukan Teater Bintang dan multimedia / citra ganda, Planetarium & Observatorium Jakarta juga menyediakan sarana prasarana observasi benda-benda langit melalui peneropongan secara langsung, untuk menyaksikan fenomena / kejadian-kejadian alam lainnya, seperti
gerhana bulan, gerhana matahari, komet dan lain-lain.

laporan terakhir

sekian laporan dari kami.

yang kami pelajari dari museum adalah dimana sebuah sejarah dan ribuan sejarah dicatat walau bagi sebagian orang dianggaptidak penting. tapi, sejarah atau masa lalu perlu kita pelajari. kenapa? karena dari masa lalu, kita dapat memetik pelajaran dan bisa menjadi lebih baik untuk masa ke depannya.

indonesia, yang merupakan negara berbudaya dan mempunyai ribuan sejarah tidak dapat melupakan sejarah itu sendiri. karena, kalau tidak ada masa lalu, maka tidak akan ada KITA.

selamat berjuang tunas bangsa!

kami, akan berusaha untuk mencintai museum indonesia.
tidak untuk di lupakan, tapi untuk dipelajari.
karena kalau bukan kami, maka siapa lagi?

planetarium dan monas.

unforgetable